PTP Mikrotik 433 Antena Grid

PTP Mikrotik 433 Antena Grid

      Pada postingan kali ini, adalah tentang konfigurasi PTP dari Mikrotik 433 Antena Grid. Langsung saja...

Router AP

1. Masukkan IP

2. Aktifkan interface wlan router

3. Ubah mode menjadi bridge, dan sisanya atur sesuai kebutuhan

4. Masukkan IP Route ke arah Client

Router Client

1. Masukkan IP

2. Aktifkan interface wlannya

3. Ubah mode menjadi station bridge, kemudian klik Scan

4. Klik start kemudian pilih SSID dari AP lalu klik Connect

5.Ubah Radio Name agar dapat dikenali

6. Masukkan IP Route ke arah AP

TEST PING DARI AP KE CLIENT

Jika kedua router sudah dapat terhubung, maka konfigurasi telah berhasil tanpa kendala. Sekian dari postingan ini. Syukron

PTMP Mikrotik 433 Antena Grid

PTMP Mikrotik 433 Antena Grid

       Pada post ini saya memberikan konfigurasi dari PTMP router 433 mikrotik. Langsung saja...

Router AP

1. Masukkan IP

2. Setting mode,band, SSID,dan security profiles (jika sudah dibuat)

3. Masukkan routing ke arah client

Client 1

1. Masukkan IP

2. Sesuaikan seperti di AP, kemudian klik Scan

3. Klik start, kemudian pilih SSID yang dibuat oleh AP, lalu klik Connect

4. Buat IP route dari client ke AP dan ke client 2

5. Terlihat bahwa client sudah terhubung dengan AP

Client 2

1. Masukkan IP

2. Konfigurasi seperti pada client 1

3. Masukkan IP Route ke AP dan Client 1

4. Router sudah terhubung dengan AP

TEST PING DARI AP KE CLIENT

- AP to Client 1 -

- AP to Client 2 -

 

     Jika semua berhasil, maka konfigurasi telah selesai tanpa kendala. Sekian dari postingan ini, trima kasih...

Virtual Access Point

VAP (Virtual Access Point)

     VAP adalah sebuah konfigurasi yang memungkinkan router mikrotik membuat beberapa virtual wireless interface yang nantinya berada dibawah interface aslinya. VAP ini bisa digunakan untuk membuat beberapa SSID namun router asli hanya memiliki 1 interface wireless. Maksimal dari VAP ini untuk 1 wireless interface adalah 128 VAP. Pada kali ini saya akan memberikan tutorial cara membuat VAP tersebut.

Pada postingan ini saya akan membuat beberapa VAP

1. Aktifkan interface wlan router (klik icon ceklis) kemudian masuk ke menu wlan1

2. Ganti mode menjadi AP bridge

3. Klik icon tambah dan pilih Virtual

4. Konfigurasi sesuai kebutuhan

5. Buat 2 virtual AP lagi dengan nama yang berbeda. Saya membuat 3 VAP yaitu
- Kafe Guru (Wlan 2) -> 192.168.32.0/24
- Kepala Sekolah (Wlan 3) -> 192.168.33.0/24
- Kafe Murid (Wlan 4) -> 192.168.34.0/24
6. Setelah terbuat maka akan terlihat seperti ini. Perlu diingat bahwa pengaturan lainnya dari interface wireless asli akan berdampak ke interface virtual dibawahnya juga

7. Masukkan address untuk interface wirelessnya

8. Buat DHCP Server dengan mengklik DHCP Setup. Pilih untuk interface mana DHCP tersebut. Konfigurasi selanjutnya bisa langsung di Next sampai akhir saja, kecuali ada yang ingin diubah

9. Masukkan network DHCPnya

10. Masukkan gateway

11. Masukkan jangkauan address yang akan diberikan ke client

12. Masukkan DNS jika ada

13. Masukkan jangka waktu yang dimiliki client untuk mendapatkan IPnya

14. Buat DHCP Server untuk semua interface wireless

15. Karena saya ingin membuat agar pada SSID Kafe Murid, client yang ingin terhubung ke jaringan harus login terlebih dahulu. Karena itu saya menggunakan H7otspot. Masuk ke menu IP - Hotspot

16. Buat user untuk percobaan, masuk ke tab Users kemudian klik icon +

17. Pilih nama hotspot yang baru dibuat tadi, kemudian masukan username dan password untuk loginnya

18. Jika sudah maka cek WIFI di komputer atau HP. Terlihat bahwa SSID dari VAP telah terlihat dan sudah dapat disambungkan.

19. Untuk mencoba hotspotnya, sambungkan ke SSID Kafe Murid yang telah dilengkapi Hotspot

20. Untuk desktop, client harus membuka browser secara manual baru login ke hotspotnya. Namun jika kita menyambungkan lewat HP maka tampilan login akan secara automatis muncul. Login menggunakan user yang dibuat

21. Beginilah tampilan ketika sudah tersambung ke dalam hotspotnya.

     Sekian dari postingan kali ini, kurang lebih mohon maaf. Merci

Specific Setting on Mikrotik

Specific Setting on Wireless Mikrotik Router

    Pada postingan kali ini, materi yang dibahas adalah setingan yang sifatnya tambahan dan tergantung penggunaannya bisa meningkatkan ataupun menurunkan kinerja dari konektifitas dari jaringan itu sendiri. Pada post ini akan ada beberapa materi yang dibahas yaitu Data Rate, Channel Bonding, TX Power, dan MIMO. Langsung saja...

Data Rates

Data rate adalah suatu ukuran yang menyatakan banyaknya data (dalam bit) yang dapat dikirim per satuan waktu. Data rates ini digunakan untuk mengatur skala throughput dan latency dari sinyal wireless. Kita dapat mengatur jumlah data rates untuk menghindari rate flapping atau naik turunnya data rate. Untuk data rates ini hanya dapat dilakukan jika kita memilih menggunakan Band A,B, atau G. Langsung konfigurasinya..

1. Pastikan menu wlan sudah pada Advance Mode (Tempat tombolnya di tempat Simple Mode). Kemudian ganti Bandnya menjadi 2GHz-B

2. Pindah ke tab Data Rates, kemudian ceklis kotak pada bagian B yang 2Mbps saja

3. Lakukan test bandwidth dari client. Jika kita lihat pada registration maka TX rate yang diatur akan terlihat disana

4. Kami melanjutkan dengan mengganti band menjadi G, kemudian menekan data ratesnya menjadi 24Mbps saja.

5. Lakukan bandwidth tes lagi dan bandingkan ketika menggunakan B dan G

Hasilnya adalah bandwidth yang diterima client ketika AP menggunakan band G akan lebih besar karena AP telah mengatur bahwa data rates yang dikirim ketika menggunakan band G adalah sebesar 24Mbps yang mana ketika menggunakan band B hanya 2Mbps.

TX Power

Tx power digunakan untuk pengaturan daya pancar (Tx Rate) pada interface wireless MikroTik. Dengan menggunakan Tx Power, kekuatan daya pancar (Tx Rate) pada wireless dapat ditambah atau dikurangi supaya mendapatkan throughput yang lebih stabil. Terdapat 4 mode pengaturan pada Tx power, yaitu default, manual, card-rates, dan all-rates fixed. 

Karena yang dapat dikonfigurasi hanyalah all-rates fixed saja, jadi kita hanya mengkonfigurasikan yang itu saja. Untuk pengaturan manual anda bisa saja memasukkan sesuai kebutuhan, namun karena device yang kami gunakan tidak support dengan pengaturan tersebut jadi kami tidak dapat menampilkan konfigurasinya.

Pengaturan all-rates fixed adalah pengaturan dimana ketika kita memasukkan angka ratenya maka akan mengatur seluruh fitur menjadi sesuai angka tersebut.

Kali ini saya akan membandingkan beberapa pengaturan tx power
- Tx Power 11

- Tx Power 30

- Tx Power 1

Channel Bonding

Channel bonding merupakan cara untuk menggabungkan 2 channel menjadi satu untuk mendapatkan throughput yang lebih besar dengan maksimum  300Mbps. Ada 2 jenis channel bonding yaitu Channel Ce (above) dan Channel eC (Bellow). Dalam konfigurasi saya pada kali ini band yang digunakan adalah 2GHz-Only N.

Channel Ce (above)

1. Pada router AP ganti Channel Width menjadi Ce

2. Kemudian samakan juga pada clientnya

3. Kemudian lakukan bandwidth

Channel eC (Bellow)

1. Sama dengan yang Ce, bedanya hanya kali ini pilih yang eC. Kemudian secara automatis frekuensi akan berubah menjadi auto, biarkan saja seperti itu

2 Untuk clientnya juga

3. Lakukan bandwidth test

Terlihat ketika menggunakan channel Ce Rx akan lebih banyak daripada channel eC

MIMO (Multiple Input Multiple Output)

MIMO adalah pengaturan yang membuat agar router wireless dapat bekerja sebaga transmitter dan receiver ganda sekaligus. Konfigurasinya sebagai berikut...

1. Buka tab HT pada wlan, kemudian ceklis semua kotak yang ada

2. Lakukan hal yang sama pada clientnya

3. Kemudian lakukan bandwidth test dari client

       Nah itulah beberapa settingan tambahan untuk router wireless Mikrotik. Sekian dari postingan ini, Arigatou